Profil buya Arrazy Hasyim (lengkap)
Dr. K.H. Arrazy Hasyim, Lc., S.Fil.I., MA.Hum (bahasa Arab: الرازي هاشم, translit. Ar-rāzī Hā-syim), atau yang kerap disebut Buya Arrazy (lahir 21 April 1986 di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatra Barat) adalah mubaligh dan ulama Indonesia. Ia merupakan pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah
Arrazy lahir di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatera Barat pada hari Senin tanggal 21 April 1986 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Sya'ban 1406 Hijriyah dari pasangan Nur Akmal bin Muhammad Nur dan Asni binti Sahar.
Pada 11 Juli 2010, Arrazy menikahi Eli Ermawati MS dan telah dikaruniai tiga orang anak yaitu Hisyam Faqih Arrazy, Hushaim Shah Wali Arrazy dan Helena Nour Arrazy.Pada 22 Juni 2022, Hushaim putra kedua Buya Razy meninggal dunia di Tuban, Jawa Timur terkena tembakan senjata api milik polisi pengawal Arrazy
Arrazy menamatkan Sekolah Dasar tahun 1998 dan MTsN tahun 2001 di Payakumbuh, Sumatra Barat. Ia sempat masuk ke MAN 2 / MAKN Payakumbuh, tetapi pada tahun 2002 ia pindah ke MAN 2 Bukittinggi dan tamat pada tahun 2004.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ilmu hadis di pesantren mahasiswa Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences, lulus tahun 2008; serta pendidikan S1 Jurusan Akidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah, lulus tahun 2009.
Ia juga mengikuti pendidikan non-formal di Dawrat al-Tathqif al-Shar'i li al-'Ulūm al-Islāmīyah yang diadakan oleh Internationalize Zentrum Fur Islamiche Wissenschaften di Bogor dari tahun 2006 sampai 2008. Pada 2009, setelah tamat S-1, ia melanjutkan pendidikan S-2 Pengkajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah dan lulus pada 2011. Pada 2012, ia melanjutkan S-3 di jurusan dan universitas yang sama dan lulus tahun 2017.
Saat ini, Arrazy merupakan pengasuh Ribath Nouraniyah, lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Ia juga merupakan Dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) Jakarta serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah.
Sebelumnya, ia pernah menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2019).
Di sela-sela itu, dari tahun 2006-2008, ia aktif belajar kepada Syaikh Prof Dr M Hasan Hitoo; seorang penghafal kitab al-Muwatta’, Dr Badi Sayyid al-Lahham; seorang murid Syaikh Nuruddin Itr, dan Taufiq al-Buti; anak dari Syaikh Muhammad Said Ramadan al-Buthi. Mereka semua berasal dari Suria.
Dakwah di Prancis
Pada 2016-2017, Buya Arrazy Hasyim mendapat kesempatan untuk mengisi aktivitas dakwah di beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri. Beberapa diantaranya adalah KBRI Paris dan KJRI Marseille.
Arrazy Hasyim dalam kajiannya mempopulerkan konsep “nama ruh” (dari bahasa Arab “ismu ruh”). Ia mengatakan setiap orang memiliki nama ruh pemberian Allah. Seseorang dapat mengetahui nama ruhnya jika terkoneksi dengan al-ghauts, seorang wali Allah keturunan Nabi Muhammad. Arrazy mengatakan dirinya pernah bertemu dengan al-ghauts dan orang-orang di Ribath Nouraniyah memiliki koneksi dengan al-ghauts.
Beberapa kajiannya yang lain juga menimbulkan polemik. Ia menafsirkan sebuah hadis tanda-tanda hari kiamat tentang jumlah perempuan yang lebih banyak dari laki-laki dengan mengatakan seseorang lelaki halal untuk menikahi hingga 50 perempuan. Namun, Arrazy menarik kembali pernyataan tersebut dan mengklarifikasi bahwa ia saat itu keliru memahami hadis.
- Kritik Para Ulama Terhadap Konsep Teologi Ibn 'Arabî (2009)
- Teologi Ulama Tasawuf di Nusantara Abad ke-17 sampai ke-19 (2011)
- Teologi Muslim Puritan: Genealogi dan Ajaran Salafi (2017)
- Akidah Salaf Imam Al-Ṭaḥāwī (2020)
0 Response to "Profil buya Arrazy Hasyim (lengkap)"
Post a Comment